Sabtu, 20 Maret 2010
Selasa, 16 Maret 2010
Jual Pemancar Fm 25watt
Sabtu, 13 Maret 2010
FM Radio Stations In Aceh
Kota Sabang
* Pro FM - 99,9 MHz
Kota Banda Aceh
* Binkara FM - 89,4 MHz
* Serambi FM - 90,6 MHz
* Seulaweut FM - 91,0 MHz
* KISS FM - 91.8 MHz
* Three FM - 94,5 MHz
* Meugah FM - 95,3 MHz
* A-Radio FM - 96,1 MHz
* Baiturrahman FM - 98,5 MHz
* Toss FM - 99,3 MHz
* Kon FM - 101,2 MHz
* Antero FM - 101,6 MHz
* Fresh One FM - 102,8 MHz
* Jati FM - 103,6 MHz
* Prima FM - 104,4 MHz
* Flamboyan FM - 105,2 MHz
* Nikoya FM - 106,0 MHz
* SIS FM RADIO - 96,9 Mhz
Kabupaten Pidie - Sigli
* Askar FM - 101,2 MHz
* Katalina FM - 100,5 MHz
* Megaphone FM - 105,6 MHz
* Mutiara FM - 104,8 mhz
Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara
* RRI Pro-3, 89,9 MHz
* RRI Pro-2, 94,4 MHz
* RRI Pro-1, 99,0 MHz
* Vina Vira FM - 101,1 MHz
* Bujang Salim FM 101,5 MHz
* Istiqomah Arun FM - 102,7 MHz
* Adyemaja FM - 103,6 MHz
* Sapa FM 96.000 Mhz
Kabupaten Bireuen
* Getsu FM - 98,4 MHz
* DIRADJA FM - 97,6 Mhz
* Andyta FM - 105,1 MHz
* SONYA MANIS FM- 104,3 Mhz
* Bita Fm 99,2 FM
Kabupaten Aceh Tengah - Takengon
* Amanda FM - 104,0 MHz
* RRI Takengon FM - 93,0 Mhz
Kabupaten Aceh Jaya - Calang
* Rapeja FM - 101,0 MHz
Kabupaten Aceh Tenggara - Kutacane
* DB 99 FM - 99,0 MHz
Kabupaten Aceh Selatan - Tapaktuan
* SIT FM - 88,9 MHz
* Kofa FM - 90,5 MHz
* Gurita FM - 107.7 MHz
Kabupaten Aceh Barat - Meulaboh
* Matahari FM (Radio Komunitas) - 107,6 MHz
* Dalka FM - 101,2 MHz
- Langsa
* Global Radio - 99,4 MHz
* Gipsi FM - 106,1 MHz
Kabupaten Aceh Timur.
*Swara Cem Pala Kuneng(SCK FM)98,6 Mhz
Kabupaten Gayo Lues
* Telangke FM - 101,1 MHz
* 107,6 Mhz
*Swara Gayo FM - 99,7 Mhz
Kabupaten Aceh Singkil - Subulussalam
* Xtra FM - 104,8 MHz
* Citra Pesona FM - 104,0 MHz
Kabupaten Simeulue - Sinabang
* Smong FM - 98,70 MHz
*Pidie Jaya,Ulegle
*Aceh Tamiang
*Birama Fm - 103,7 Mhz
*RRI Banda Aceh
*PROGRAMA FREKUENSI LOKASI
Pro 1 FM 97,7 MHz Banda Aceh
MW 1251 KHz Indrapuri
Pro 2 FM 88,6 MHz Banda Aceh
Pro 3 FM 92,6 MHz Banda Aceh
Pemancar Relay Pro 1 FM 94,0 MHz Sabang
FM 97,3 MHz Jantho
FM 99,7 MHz Beureunuen
FM 91,9 MHz Langsa
FM 92,0 MHz Kutacane
FM 93,0 MHz Subulussalam
FM 90,5 MHz Tapaktuan
FM 92,0 MHz Sinabang
FM 97,5 FM Calang
FM 95,1 MHz Lamno
RADIO KOMUNITAS ACEH
*GISA FM - 107,8 Mhz (Aceh Utara)
*LINA FM - 107,9 Mhz (Bireun)
*Dewantara FM-107,7 Mhz (Aceh Utara)
*Gurita Fm 107, 7 Mhz (Aceh Selatan)
*Simpati FM 107,9 Mhz (Muulaboh)
Bagi Yg mau Menambahkan Daftar Radionya Silakan Kirim Komentar
Minggu, 07 Maret 2010
Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue (Lembar Negara Tahun2000 Nomor 75, Tambahan Lembar Negara Nomor 3963). Kabupaten ini memiliki Luas wilayah 1.901,21 Km2. Pada Tahun 2006, secara administratif Kabupaten Bireuen ini terdiri dari 17 Kecamatan , 70 Mukim serta 559 Desa dan 2 Kelurahan. Jumlah penduduk pada Tahun 2006 sebanyak 354.763 jiwa yang terdiri dari 174.258 laki-laki dan 180.505 perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 0,97 atau dengan kata lain pada setiap seratus penduduk perempuan terdapat 97 orang.
Rata-rata kepadatan penduduk untuk setiap kilometer persegi adalah 187 jiwa. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang terendah adalah Pandrah 83 jiwa perkilometer persegi sedangkan kepadatan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Peusangan yang mencapai 43.625 jiwa perkilometer persegi dan hampir seluruh penduduk Kabupaten Bireuen beragama Islam yakni mencapai 99,58 persen.
Letak Kabupaten Bireuen sangat strategis dan potensial untuk dikembangkan sebagai kota perdagangan dan pusat pemerintahan karena diapit langsung oleh 4 (empat) Kabupaten. Masing-masing sebagai berikut:
1. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang merupakan ”Pintu Gerbang” kawasan sentra produksi komoditas holtikultura.
2. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie yang terkenal dengan hasil kerupuk Melinjo (Emping).
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara sebagai Sentra Industri besar yang diharapkan dapat mengalirkan limpahan (Forward Shiffing) bagi industri kecil, dan
4. Sebelah Utara Berbatasan langsung dengan Selat Malaka
Nama Bupati : Drs. Nurdin Abdul Rahman
Nama Wakil Bupati : Drs. Busmadar Ismail
Nama Ibukota : Bireuen
Luas Wilayah : 1.901.21 Km (190.121 Ha)
Jumlah Penduduk : 350.504 Jiwa
Jumlah Desa : 539 Desa
Jumlah Kelurahan : 2 kelurahan
Jumlah Kecamatan : 17 kecamatan
Kecamatan
1. Gandapura
2. Jangka
3. Jeunib
4. Jeumpa
5. Juli
6. Kota Juang
7. Kuala
8. Kuta Blang
9. Makmur
10. Pandrah
11. Peudada
12. Peusangan
13. Peusangan Selatan
14. Peusangan Siblah Krueng
15. Peulimbang
16. Samalanga
17. Simpang Mamplam
Pakaian Adat Aceh
Baje ( Pakaian ) Aceh merupakan busana tradisional yang dilengkapi dengan aksesoris. Aksesoris untuk perempuan adalah Baju berwarna merah, sanggul tegak di tengah kepala yang di hiasi dengan Colok o'ek (tusuk Konde)/mahkota, memakai selendang dari kain tenun songket, celana panjang berwarna hitam yang di atasnya dililit sarung songket merah sebatas lutut . Aksesoris untuk laki-laki adalah baju khas aceh berwarna hitam memaki Topi Meuketop yang menghias kepala, celana panjang warna hitam yang di atasnya dililit kain songket warna merah yang pada pinggang terselip sebilah rencong.
Rumah Adat
Rumah Aceh adalah rumah adat Aceh yang khas dengan bentuk ukiran ornanien Aceh. Rumah Adat antar satu Kabupaten dengan Kabupaten lainnya dalam Provinsi NAD secara kasat mata sama, tetapi bila diteliliti dari seni ukiran yang menghiasi rumah terdapat perbedaan yang nyata.
Karena menyimpan makna sejarah, rumah adat ini menjadi salah satu objek wisata yang ramai di kunjungi wisatawan.
Tugu Batee Krueng
Bate Krueng adalah nama salah satu batalyon TII dibawah pimpinan Abdul Hamid atau yang lebih dikenal pada,saat itu (Ayah Hamid). Batalyon ini pada masa itu bermarkas di daerah Juli dengan wilayah penguasaan lingkup kewedanaan Bireuen. Dengan bersatunya TII dalam NKRI yang penuh martabat untuk mengenang namanya oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen di lambangkan dengan sebuah batu besar yang diambil dari pedalaman Juli dan disandingkan dengan tugu Bungong Jeumpa tepatnya di alun-alun kota Bireuen atau depan Meuligoe Bupati Bireuen.
Tugu Bungong Jeumpa
Tugu ini merupkan titik sentral perjuangan masyarakat kabupaten Bireuen dalam mengusir penjajah dari bumi Serambi Mekkah. Tugu ini sejak berdiri telah mengalami renovasi untuk penyesuaian dengan kondisi bangunan pertokoan. Tugu ini berdiri megah di areal alun-alun Kota Bireuen tepatnya di depan Meuligoe -Bireuen
Rata-rata kepadatan penduduk untuk setiap kilometer persegi adalah 187 jiwa. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang terendah adalah Pandrah 83 jiwa perkilometer persegi sedangkan kepadatan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Peusangan yang mencapai 43.625 jiwa perkilometer persegi dan hampir seluruh penduduk Kabupaten Bireuen beragama Islam yakni mencapai 99,58 persen.
Letak Kabupaten Bireuen sangat strategis dan potensial untuk dikembangkan sebagai kota perdagangan dan pusat pemerintahan karena diapit langsung oleh 4 (empat) Kabupaten. Masing-masing sebagai berikut:
1. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang merupakan ”Pintu Gerbang” kawasan sentra produksi komoditas holtikultura.
2. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pidie yang terkenal dengan hasil kerupuk Melinjo (Emping).
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara sebagai Sentra Industri besar yang diharapkan dapat mengalirkan limpahan (Forward Shiffing) bagi industri kecil, dan
4. Sebelah Utara Berbatasan langsung dengan Selat Malaka
Nama Bupati : Drs. Nurdin Abdul Rahman
Nama Wakil Bupati : Drs. Busmadar Ismail
Nama Ibukota : Bireuen
Luas Wilayah : 1.901.21 Km (190.121 Ha)
Jumlah Penduduk : 350.504 Jiwa
Jumlah Desa : 539 Desa
Jumlah Kelurahan : 2 kelurahan
Jumlah Kecamatan : 17 kecamatan
Kecamatan
1. Gandapura
2. Jangka
3. Jeunib
4. Jeumpa
5. Juli
6. Kota Juang
7. Kuala
8. Kuta Blang
9. Makmur
10. Pandrah
11. Peudada
12. Peusangan
13. Peusangan Selatan
14. Peusangan Siblah Krueng
15. Peulimbang
16. Samalanga
17. Simpang Mamplam
Pakaian Adat Aceh
Baje ( Pakaian ) Aceh merupakan busana tradisional yang dilengkapi dengan aksesoris. Aksesoris untuk perempuan adalah Baju berwarna merah, sanggul tegak di tengah kepala yang di hiasi dengan Colok o'ek (tusuk Konde)/mahkota, memakai selendang dari kain tenun songket, celana panjang berwarna hitam yang di atasnya dililit sarung songket merah sebatas lutut . Aksesoris untuk laki-laki adalah baju khas aceh berwarna hitam memaki Topi Meuketop yang menghias kepala, celana panjang warna hitam yang di atasnya dililit kain songket warna merah yang pada pinggang terselip sebilah rencong.
Rumah Adat
Rumah Aceh adalah rumah adat Aceh yang khas dengan bentuk ukiran ornanien Aceh. Rumah Adat antar satu Kabupaten dengan Kabupaten lainnya dalam Provinsi NAD secara kasat mata sama, tetapi bila diteliliti dari seni ukiran yang menghiasi rumah terdapat perbedaan yang nyata.
Karena menyimpan makna sejarah, rumah adat ini menjadi salah satu objek wisata yang ramai di kunjungi wisatawan.
Tugu Batee Krueng
Bate Krueng adalah nama salah satu batalyon TII dibawah pimpinan Abdul Hamid atau yang lebih dikenal pada,saat itu (Ayah Hamid). Batalyon ini pada masa itu bermarkas di daerah Juli dengan wilayah penguasaan lingkup kewedanaan Bireuen. Dengan bersatunya TII dalam NKRI yang penuh martabat untuk mengenang namanya oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen di lambangkan dengan sebuah batu besar yang diambil dari pedalaman Juli dan disandingkan dengan tugu Bungong Jeumpa tepatnya di alun-alun kota Bireuen atau depan Meuligoe Bupati Bireuen.
Tugu Bungong Jeumpa
Tugu ini merupkan titik sentral perjuangan masyarakat kabupaten Bireuen dalam mengusir penjajah dari bumi Serambi Mekkah. Tugu ini sejak berdiri telah mengalami renovasi untuk penyesuaian dengan kondisi bangunan pertokoan. Tugu ini berdiri megah di areal alun-alun Kota Bireuen tepatnya di depan Meuligoe -Bireuen
Langganan:
Postingan (Atom)